Renault Amankan Pasokan Lithium dari Vulcan Energy
Perusahaan rintisan Jerman-Australia Vulcan Energy Resources Ltd mengatakan bahwa pihaknya telah menandatangani kesepakatan untuk memasok lithium ke Renault SA, Senin, 2 Agustus 2021. Vulcan akan memasok 6.000 hingga 17.000 ton lithium setiap tahun ke produsen mobil Prancis dari deposit panas bumi di Jerman mulai tahun 2026, kata perusahaan itu seperti dilaporkan Reuters. Kesepakatan lima tahun dapat diperpanjang jika kedua belah pihak setuju.Renault, dengan merek-merek termasuk Alpine dan Dacia, mengatakan ingin 90 persen dari model Renault menjadi sepenuhnya kendaraan listrik pada tahun 2030. Perusahaan mengatakan proses produksi lithium panas bumi Vulcan, yang tidak memiliki emisi karbon, adalah daya tarik utama. Vulcan berencana untuk menginvestasikan 1,7 miliar euro (setara Rp 29 triliun, kurs saat ini 1 euro = Rp 17.060) untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan fasilitas untuk mengekstrak lithium. Targetnya, dapat memulai produksi logam putih pada tahun 2024. Proyek panas bumi biasanya melibatkan ekstraksi air asin kaya litium super panas dari reservoir bawah tanah dan menggunakan panas untuk menghasilkan listrik, setelah itu litium diekstraksi dari air asin.Air garam tersebut kemudian disuntikkan kembali ke bumi, membuat prosesnya lebih berkelanjutan daripada tambang terbuka dan kolam penguapan air garam, dua metode paling umum yang ada untuk menghasilkan logam putih.Vulcan sebagian didukung oleh Hancock Prospecting, dipimpin oleh Executive Chairman Gina Rinehart, salah satu investor terkemuka Australia.Selain menjalin kesepakatan dengan Renault, Vulcan bulan lalu menandatangani kesepakatan jangka panjang untuk menjual lithium hidroksida dari proyek di Jerman ke unit baterai LG Chem Korea Selatan. Vulcan juga telah menandatangani nota kesepahaman untuk pasokan lithium dengan Stellantis NV, produsen mobil terbesar keempat di dunia.