Kesehatan

Fase Menstruasi Pada Wanita yang Berlangsung di Ovarium

Fase Menstruasi Wanita yang Berlangsung di Ovarium

Fase menstruasi merupakan siklus hormonal yang secara alami dirasakan oleh wanita. Dalam prosesnya, menstruasi berfokus pada pembentukan endometrium, ovulasi, dan pelepasan dinding jika tidak terjadi kehamilan.

Dalam kondisi normal, siklus menstruasi seorang wanita berlangsung antara 22-35 hari. Durasi perdarahan bervariasi, tergantung pada kondisi hormonal dan fisiologis seseorang. Namun, umumnya berkisar antara 3-9 hari.

Menstruasi pada wanita pasti terjadi, ini merupakan tanda bahwa seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Remaja yang baru pertama kali menstruasi pasti akan kaget. Mereka terkejut dengan keluarnya cairan dari vagina.

Jadi ajari mereka berbagai hal tentang menstruasi, seperti fase menstruasi agar mereka lebih paham. Menstruasi terjadi karena luruhnya dinding rahim akibat pelepasan endometrium. Namun, menstruasi tidak langsung keluar. Ada 4 fase menstruasi, yaitu:

Apa Saja Fase Menstruasi?

  • Fase menstruasi

Fase ini terjadi, karena adanya lapisan dinding rahim dengan kandungan endometrium dan mulai membusuk hingga keluar melalui vagina. Secara umum, prosesnya dimulai pada hari pertama siklus menstruasi. Bisa bertahan 4 sampai 6 hari.

Wanita biasanya akan merasakan berbagai gejala, seperti nyeri di perut bagian bawah, nyeri punggung akibat kontraksi rahim sehingga endometrium bisa luruh.

  • Fase folikuler.

Pada fase ini akan terjadi dari hari pertama menstruasi sampai memasuki fase ovulasi. Fase ini menjadi proses produksi folikel, sel ini berisi sel telur dan sel ovum.

Akibat pertumbuhan folikel ovarium, endometrium menebal. Terjadi pada hari ke 10 daripada hari ke 28 dari siklus menstruasi. Biasanya waktu yang dilalui itulah yang menentukan lamanya siklus menstruasi seorang wanita.

  • Fase Ovulasi.

Selanjutnya ada fase Ovulasi, dimana fase ini dimulai saat sel telur dilepaskan dan siap menerima pembuahan dari sperma. Biasanya sel telur yang sudah matang menuju ke saluran tuba dan akan menempel di dinding rahim.

Telur bisa bertahan sekitar 24 jam tidak lebih. Jika pembuahan tidak dilakukan oleh sperma, sel telur akan mati. Tetapi jika pembuahan terjadi oleh sperma, maka kehamilan dapat terjadi. Fase ini merupakan penanda subur atau tidaknya seorang wanita. Pada umumnya akan terjadi 2 minggu sebelum memasuki siklus menstruasi berikutnya dimulai.

  • Fase Luteal.

Fase terakhir dari menstruasi adalah fase Luteal. Pecahnya folikel pada fase Ovulasi karena tidak dibuahi akan membuat sel telur keluar berupa korpus luteum. Hal ini menyebabkan peningkatan hormon progesteron yang berfungsi untuk menebalkan lapisan dinding rahim.

Pada fase ini, wanita akan merasakan berbagai gejala, seperti payudara membesar, mengeras, muncul jerawat, tubuh lemas, bahkan memicu lekas marah dan marah. Keempat fase menstruasi ini akan selalu berputar dan berulang, hingga seorang wanita berusia 50 hingga 60 tahun atau menopause.

Faktor-Faktor yang Membuat Fase Menstruasi Terganggu

Kondisi siklus menstruasi pada wanita biasanya tidak selalu berjalan mulus. Terkadang siklus menstruasi bisa terganggu, karena beberapa hal yang terjadi pada tubuh manusia, seperti:

  • Menopause

Kondisi ini terjadi karena produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh tidak teratur.

  • Hamil

Wanita hamil tidak akan mengalami menstruasi. Jadi, periksakan ke dokter untuk memastikan Anda hamil atau tidak.

  • Penggunaan alat kontrasepsi

Kontrasepsi menggunakan IUD membuat lebih banyak darah yang keluar dan nyeri perut saat menstruasi. Penggunaan pil KB akan membuat menstruasi sedikit mengeluarkan darah.

  • Gaya hidup

Aktivitas olahraga yang berlebihan, diet, obesitas, hingga stres bisa membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Jadi Anda benar-benar harus menjaga siklus kesehatan yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *